Pencemaran udara menjadi salah satu isu lingkungan yang paling krusial di era modern. Kualitas udara yang menurun tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan manusia.
Untuk menilai seberapa buruk kondisi udara di suatu wilayah, para ahli menggunakan beberapa parameter pencemaran udara. Parameter ini membantu dalam menentukan tingkat polusi dan tindakan yang perlu dilakukan untuk menanggulanginya. Mari simak ulasannya berikut ini!
1. Particulate Matter (PM10 dan PM2.5)
Particulate Matter atau partikel debu halus merupakan salah satu indikator utama pencemaran udara. PM10 adalah partikel dengan ukuran kurang dari 10 mikrometer, sedangkan PM2.5 memiliki ukuran lebih kecil dari 2,5 mikrometer.
- Dampak terhadap kesehatan: Partikel ini dapat masuk ke dalam paru-paru bahkan ke aliran darah, menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan penurunan fungsi paru.
- Sumber utama: Asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan aktivitas industri.
2. Karbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat berbahaya jika terhirup dalam jumlah besar.
- Asal gas CO: Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang tidak sempurna, terutama dari kendaraan bermotor.
- Dampaknya: Dapat menghambat suplai oksigen ke jaringan tubuh, menyebabkan pusing, mual, bahkan kematian pada kadar tinggi.
3. Ozon (O₃)
Ozon di lapisan atas atmosfer bermanfaat melindungi bumi dari radiasi UV, namun ozon di permukaan bumi (troposfer) justru menjadi polutan berbahaya.
- Pembentukan ozon permukaan: Terjadi akibat reaksi kimia antara sinar matahari dengan emisi gas dari kendaraan dan industri.
- Efek kesehatan: Menyebabkan iritasi mata, tenggorokan, dan memperburuk penyakit paru seperti asma.
4. Sulfur Dioksida (SO₂) dan Nitrogen Dioksida (NO₂)
Kedua gas ini sering disebut gas pencemar utama di wilayah perkotaan.
- SO₂: Dihasilkan dari pembakaran batu bara dan minyak bumi. Dapat menyebabkan hujan asam dan kerusakan tanaman.
- NO₂: Umumnya berasal dari emisi kendaraan dan pembangkit listrik. Gas ini bisa menimbulkan gangguan pada sistem pernapasan serta memperburuk kabut asap.
5. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
ISPU atau Air Quality Index (AQI) merupakan hasil pengukuran dari semua parameter pencemar udara utama seperti PM10, PM2.5, CO, SO₂, NO₂, dan O₃. Nilai ISPU menggambarkan tingkat kebersihan atau pencemaran udara di suatu wilayah.
- Kategori ISPU:
- 0–50: Baik
- 51–100: Sedang
- 101–199: Tidak sehat
- 200–299: Sangat tidak sehat
- ≥300: Berbahaya
Mengetahui parameter pencemaran udara sangat penting untuk memahami kondisi lingkungan sekitar. Dengan memantau kadar polutan seperti PM2.5, CO, SO₂, dan O₃, masyarakat dapat lebih waspada terhadap risiko kesehatan yang mungkin timbul.
Pemerintah melalui dlhbontang.id dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi emisi, memperbanyak ruang hijau, serta mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan agar kualitas udara semakin membaik dan kehidupan menjadi lebih sehat.

More Stories
Ingin Punya Rumah yang Nyaman? Lakukan Hal Ini
The Complete Post Lash Lift Care Guide for Long Lasting Results
Dana Tunai dari Aplikasi Bank Digital: Praktis dan Transparan