Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan hingga nyeri hebat pada perut bagian atas. Kondisi ini dapat muncul secara tiba-tiba (gastritis akut) atau berkembang secara bertahap (gastritis kronis). Untuk menghindari risiko terkena gastritis, penting bagi sobat untuk memahami faktor risiko utama yang berperan dalam munculnya kondisi ini.
1. Penggunaan Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (NSAID) Berlebihan
Obat anti-inflamasi nonsteroid, seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen, sering digunakan untuk mengatasi nyeri atau peradangan. Namun, penggunaan yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat merusak lapisan pelindung lambung, yang kemudian memicu terjadinya gastritis. Sobat perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat ini sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter.
2. Infeksi Bakteri Helicobacter Pylori
Helicobacter pylori (H. pylori) adalah bakteri yang umum ditemukan pada sistem pencernaan dan merupakan penyebab utama dari gastritis. Bakteri ini dapat menginfeksi lapisan lambung dan merusaknya dari waktu ke waktu. Jika tidak diobati, infeksi H. pylori dapat berkembang menjadi tukak lambung atau bahkan kanker lambung. Sobat disarankan untuk menjalani pemeriksaan jika sering mengalami gangguan pencernaan agar bisa mendeteksi infeksi ini sejak dini.
3. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Alkohol memiliki sifat yang dapat mengiritasi dan merusak lapisan lambung. Konsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka panjang meningkatkan risiko terjadinya gastritis, terutama bagi sobat yang sudah memiliki masalah pencernaan. Selain itu, alkohol juga dapat memperparah gejala gastritis yang sudah ada.
4. Stres Berlebihan
Meskipun sering diabaikan, stres emosional maupun fisik dapat memicu gastritis. Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan produksi asam lambung, sehingga memperburuk peradangan pada lambung. Beberapa kondisi, seperti operasi besar atau cedera berat, juga dapat menyebabkan gastritis karena tekanan fisik yang signifikan pada tubuh.
5. Pola Makan Tidak Sehat
Pola makan yang buruk, seperti sering mengonsumsi makanan pedas, asam, dan berminyak, juga dapat meningkatkan risiko terkena gastritis. Makanan-makanan ini dapat mengiritasi lapisan lambung dan memperburuk kondisi lambung yang sudah lemah. Sebaliknya, sobat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang lebih lembut, seperti sup, sayuran yang direbus, dan makanan rendah lemak untuk menjaga kesehatan lambung.
6. Merokok
Kebiasaan merokok juga menjadi salah satu faktor risiko utama gastritis. Zat-zat kimia berbahaya dalam rokok dapat mengiritasi lapisan lambung dan mengganggu produksi lendir pelindung lambung. Akibatnya, lambung lebih rentan terhadap peradangan dan infeksi, termasuk oleh H. pylori.
7. Gangguan Autoimun
Pada beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh dapat menyerang sel-sel yang melapisi lambung secara keliru. Kondisi ini dikenal sebagai gastritis autoimun dan lebih sering terjadi pada individu dengan gangguan autoimun lainnya, seperti diabetes tipe 1 atau penyakit tiroid. Gangguan ini menyebabkan kerusakan pada lapisan lambung dan meningkatkan risiko peradangan.
Memahami faktor risiko utama gastritis sangat penting agar sobat dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat. Menghindari penggunaan obat NSAID secara berlebihan, menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi H. pylori, serta menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan mengelola stres, dapat membantu sobat terhindar dari gastritis.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen, vaksin, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengakses laman https://pafikabsumbabaratdaya.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).
More Stories
Cara Mengatasi Perut yang Terasa Begah
Mengulas Tentang Kolik pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Pentingnya AI dalam Diagnosis dan Pengobatan yang Lebih Akurat