Fasila Anista Blog

Humanistik Blogger

Metaverse: Cerminan Dari Dunia Virtual

Saat ini perhatian publik tengah tertuju pada istilah Metaverse. Apalagi sejak pendiri Facebook, Mark Zuckeberg mengubah nama perusahaannya menjadi Meta untuk mengenalkan dunia metaverse ini. Perkembangan metaverse ini menjadi tanda kemajuan dari teknologi internet, yang mana semua orang semakin dimudahkan dalam beraktivitas di satu tempat, mulai dari belajar, rapat, olahraga, bermain game, hingga membangun metaverse university.

Saat ini, penggunaan metaverse masih dilakukan menggunakan kacamata VR. Namun, berbagai pihak meyakini bahwa metaverse bisa digunakan hanya melalui smartphone dalam beberapa waktu ke depan. Dengan begitu, metaverse tidak lagi menjadi hal yang eksklusif dan semua pihak bisa menikmatinya.

Pada presentasi di konfersi tahunan Facebook Connect, Zuckeberg mempresentasikan Metaverse sebagai hologram dirinya sendiri, mulai dari wajah hingga pakaian yang digunakan. Saat itu, dia turut mencoba bermain pedang anggar melawan hologram dirinya. Selain itu, dia juga mempresentasikan avatar karakter dirinya yang tengah mengikuti rapat.

Avatar dalam dunia metaverse tersebut bisa dikendalikan dengan kacamata VR (Virtual Reality) dan konsol penggerak seperti joystick. Ada pula beberapa orang yang hadir dalam rapat secara virtual, mereka saling berinteraksi secara sosial dan mempresentasikan banyak hal dalam rapat.

Zuckeberg juga mengungkapkan bahwa Metaverse sangat cocok digunakan di masa pandemi Covid-19 yang tengah melanda seluruh penjuru dunia. Akibatnya, banyak negara yang memberlakukan pembatasan sosial demi mengurangi penyebaran virus tersebut. Sama halnya dengan ide metaverse Muhammadiyah, yang tetap produktif bekerja dan berkarya meski terpisah jarak karena pandemi.

Di dunia nyata memang diberlakukan pembatasan, namun di metaverse aktivitas masyarakat jadi tidak terbatas karena dilakukan secara hologram. Termasuk dalam menikmati konser virtual. Wah, cocok sekali dengan para penggemar musik yang rindu suasana konser.

Di metaverse, kita bisa menyaksikan langsung idola-idola dalam bermusik tanpa harus takut bersentuhan bahkan berdesakan dengan penonton lain. Karena, dengan kacamata VR, kita memungkinkan untuk melihat langsung secara 360 derajat dengan latar belakang konser tersebut.

Sehingga, suasana konser tetap terlihat menarik dengan perangkat yang menarik pula. Seru banget pasti, ya? Kita tetap bisa menonton konser idola meski di tengah keadaan pandemi Covid-19. Dalam metaverse sendiri, sebenarnya kelihatan sama dengan game permainan peran (RPG). Bedanya, konsol game sejauh ini hanya menggunakan perangkat joystick, mouse, dan juga keyboard untuk memainkannya.